Tapi, tau ngga sih bedanya reduce, reuse, dan recycle?
Jangan bingung ya,
Begini temen-temen, jika kita pernah mendengar tentang pengelolaan sampah, maka sebenarnya 3R adalah bagian dari kegiatan pengelolaan sampah.
Dalam UU no 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dijelaskan bahwa kegiatan pengelolaan sampah meliputi kegiatan pengurangan dan penanganan. Kegiatan pengurangan memang difokuskan untuk mengurangi timbulan sampah, dengan kata lain gimana caranya kita bisa mencegah timbulnya sampah. Sedangkan penanganan lebih fokus menangani sampah yang telah dihasilkan masyarakat.
Nah, Kegiatan pengurangan sampah sendiri terdiri atas pembatasan timbulan sampah atau biasa kita kenal dengan kata Reduce, Penggunaan ulang sampah (Reuse), dan Pendauran ulang sampah (Recycle). Nah itulah kegiatan yang sering kita sebut dengan 3R. Jadi, sebenarnya kegiatan 3R dimaksudkan untuk mencegah timbulnya sampah baru. Tapi, bukannya reuse dan recycle akan dilakukan jika sudah ada sampahnya?
Oke, coba saya perjelas dengan contoh ya,
Ketika kita akan berbelanja ke supermarket, lalu kita tidak membawa kantong belanja sendiri, maka petugas kasir biasanya akan memberi kita kantong plastik yang jika sudah tidak kita pakai akan menjadi sampah. Artinya, kita bakal menghasilkan sampah karena kantong plastik yg kita pakai. Berbeda kasusnya jika ketika belanja kita membawa kantong belanja sendiri, maka biasanya petugas kasir tidak memberi kantong plastik. Jadi, tindakan kita membawa tas belanja telah mencegah timbulnya kantong plastik yg kelak akan menjadi sampah. Artinya, kita telah berhasil mencegah adanya sampah baru.
Kalau reuse, bagaimana?
Reuse adalah penggunaan ulang sampah secara langsung tanpa melalui proses pengolahan sampah yang dapat merubah karakteristik sampah. Jika kita punya kaleng biskuit yang sudah tidak dipakai, kemudian kaleng bekas terseut kita jadikan pot tanaman atau celengan, maka tindakan kita disebut dengan reuse, karena kita tidak perlu merubah karakteristik kaleng tersebut. Istilah lainnya kita hanya menggeser fungsi kaleng yang tadinya wadah biskuit menjadi wadah uang atau wadah tanaman. Nah, tindakan tersebut telah menyelamatkan kaleng dari nasibnya yg kemungkinan akan dibuang ke tempat sampah. Dengan menggeser fungsi kaleng, maka kaleng yg (seharusnya) menjadi sampah, menjadi barang yg berguna. Nah di sini lah poin dalam mengurangi (mencegah) timbulnya sampah baru. Gampang kan?
Apa bedanya reuse dengan recycle?
Jika reuse penggunaan barang tanpa merubah karakteristik barang aslinya, maka dalam proses recycle dibutuhkan proses pengolahan yang sampai mengubah karakteristik barang aslinya. Biasanya dalam proses pengolahannya dibutuhkan sentuhan teknologi. Contoh, jika kita lihat para pengepul sampah yang mengumpulkan banyak sampah plastik dari gelas atau botol air kemasan yg temen-temen beli. Sampah yg mereka kumpulkan biasanya akan dijual ke industri plastik. Di sana, sampah plastik dilebur,ditambahkan zat kimia lainnya yg dibutuhkan untuk membuat biji plastik baru. Umumnya, biji plastik baru (hasil daur ulang) ini kualitasnya memang lebih rendahdari biji plastik baru yang bukan hasil daur ulang.
Nah, biji plastik baru hasil daur ulang ini bisa dijadikan bahan untuk mencetak kembali gelas/botol plastik. Dengan memanfaatkan biji plastik hasil olahan, maka telah mengurangi penggunaan biji plastik baru murni, sehingga kita bisa meminimalisir timbulnya sampah baru.
Mudah kan ya?
Ringkasnya, perbedaan reduce, reuse, dan recycle bisa dilihat di gambar berikut :)
Perbedaan Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) |
Oke, sekian dulu ya tentang 3R. Semoga temen2 semakin paham perbedaan reduce, reuse, dan recycle. Nanti kita belajar lingkungan lagi yaa :)
Trimakasih sudah membaca,
Sampai jumpa di CoretanHam berikutnyaa...
#Envirocorner
#CoretanHam
#Let'sInspire
No comments:
Post a Comment