Apa yang kita rasakan di malam terakhir Ramadhan ini?
Senang kah kita krn segera "terlepas" dari kewajiban berpuasa (menahan)?
Atau sedih kah kita karena merasa masih "terbelenggu" oleh nafsu?
Siapkah kita meneruskan apa yg telah kita mulai, pelajari, dan biasakan di bulan ramadhan?
Jangan-jangan kita justru merasa bebas setelah ini karena sudah bukan bulan ramadhan,
Jangan-jangan bulan ramadhan hanya penyemangat ibadah kita sesaat karena iming-iming balasan dr Tuhan yg begitu menggiurkan,
Jangan-jangan ramadhan menjadi bukti ketidakikhlasan kita dalam beribadah kepadaNya.
Apa betul mulai lusa kita tetap bangun sebelum subuh untuk beribadah?
Apa betul sepanjang hari kita masih tetap berusaha sekuat tenaga untuk menahan amarah, menjaga lisan, dan melawan nafsu keburukan?
Apa betul setiap hari/malam kita tetap setia membaca berlembar-lembar mushafNya lalu merenungkan ayat-ayatNya?
Apa betul kita masih istiqomah menyegarakan sholat isya spt halnya di bulan ramadhan krn segera ingin sholat tarawih?
Apa betul kita masih berkenan bersedekah meski tanpa imbalan pahala yg berlipat-lipat?
Apa betul bulan ramadhan telah "membiasakan" diri kita untuk beribadah?
Apa betul ketika syawal tiba dan setelahnya kita telah siap meneruskan apa yg kita mulai di bulan Ramadhan?
Ilahi Robbi,
Mungkin saja ini ramadhan terakhir kami,
Jadikan lah setiap kebaikan yg kami lakukan semuanya karena hanya mengharap ridhoMu,
Meski kami tau,
kami adalah hamba yang (masih) selalu mengharap imbalan dariMu.
Ya ilahi,
Jika ini ramadhan terakhir kami,
Semoga ini menjadi ramadhan penuh keberkahan untuk sisa hidup kami,
Dan jika esok lusa adalah hari kemenangan terakhir kami,
Semoga Engkau jadikan kami termasuk hamba yg kembali fitri, dan terus menjadi fitri berkat bimbinganMu.
Aamiin. Aamiin. Aamiin.
Ini keresahanku,
Apa, keresahanmu?
#Ramadhankareem
#CoretanHam
#Let'sInspire
Keresahan ini sebelumnya saya tulis di akun facebook saya di tengah kesyahduan malam terakhir Ramadhan 1441 H/ 22 Mei 2020.
No comments:
Post a Comment